Beberapa Penyebab Penjualan Suzuki Satria Fu 150 Fi Anjlog di Bulan Maret 2016

Assalamu’alaikum wR wB

Salam sejahtera buat kita semua, semoga kita semua selamat di perjalanan sampai ke tujuan

Bulan maret kemarin penjualan suzuki satria fu 150 fi anjlog, setelah bulan sebelumnya menjadi yang tertinggi di antara bebek-bebek super yang ada. Bulan februari 2016 distribusi satria fu 150 fi mencapai 12075 unit, dan banyak yang menganggapnya sebagai euforia motor baru. Dan diharapkan euforia tersebut masih akan terus berlanjut sampai beberapa bulan ke depan, seperti motor-motor baru pada umumnya.

Ternyata harapannya tidak sesuai dengan kenyataan. Pada bulan maret penjualan satria fu 150 fi anjlog drastis, anjlog 70% dengan hanya mampu mendistribusikan 3612 unit. Banyak yang mempertanyakan pencapaian ini dengan membandingkannya dengan performa engine yang diusung satria fu 150 fi, yang jauh di atas rival-rivalnya.

Berikut ini tabel dan grafik distribusi satria fu 150 fi dan saingan terdekatnya sonic150r, selama januari sampai maret 2016.

Beberapa aspek (menurut motogokil) yang bisa menjadi penyebab rendahnya distribusi satria fu 150 fi, yaitu :

1. Dealer kurang banyak. Seperti halnya motogokil ketika ingin melihat, mencoba dan membeli satria fu 150 fi ini harus menempuh jarak 10 km lebih. Sedangkan untuk mendapatkan sonic150r cukup mudah. Hanya cukup menempuh 3 km, sudah bertemu dua dealer, dan dalam jarak yang tidak terlalu jauh ada dealer lagi.
2. Tim marketing suzuki kurang gigih dalam memasarkan satria fu 150 fi, sedangkan honda punya tim swat.
3. Dari banyaknya dealer dan bengkel yang tampak, bagi “orang awam” tentunya mereka akan beranggapan akan mudah untuk servis dan beli sparepart (after sales).
4. Masih terpatri di kebanyakan benak orang awam, bahwa sparepart suzuki mahal, karena asli dari jepang, tidak ada yang kw. Sehingga jika mereka akan melakukan penggantian, “khawatir” akan mengeluarkan biaya lebih mahal dibandingkan kompetitor. Meskipun kenyataannya tidak demikian, kenyataannya harga spare part sama saja, bahkan ada yng lebih murah dari kompetitor dengan kualitas yang sedikit lebih bagus.
5. Performa suzuki satria fu 150 fi sangat bagus, jauh lebih tinggi dibandingkan kompetitor. Katanya fbs, yang membeli satria fu 150 fi adalah “konsumen cerdas”. Mungkin benar, akan tetapi “konsumen cerdas” tidaklah banyak,  dan konsumen yang tidak terlalu memperhatikan performa jauh lebih banyak.
6. Harganya yang relatif lebih mahal dibandingkan rival-rivalnya. Jika konsumen menganggap performa di jalan akan sama saja, maka yang dijadikan pertimbangan terpenting adalah style dan harga.
7. Penampilan satria fu 150 fi relatif kurang “memukau” jika dibandingkan satria karbu. Apalagi jika dibandingkan dengan rival-rivalnya, membuatnya semakin berat untuk bersaing memperebutkan hati konsumen.
8. Kebanyakan konsumen tentunya ingin irit dalam hal bahan bakar. Satria fu 150 fi dengan cr 11.5:1 tidak memungkinkan diisi premium. Yang ideal pertamax+, kalau terpaksa minimal pertamax.
9. Kita semua faham bahwa sebahagian besar penikmat motor bebek ayam jago adalah abg. Tentunya abg tidak punya uang, dan harus minta orang tua untuk membeli motor. Maka keputusan ada di orang tua, dan orang tua (mungkin) akan menjadikan hal ini sebagai pertimbangan :
   • Harus honda, karena sebahagian besar generasi tua adalah fbh
   • Katika melihat brosur, biasa jadi orang tua merasa satria fu 150 fi terlalu kencang untuk anaknya
   • Harga jual kembali juga menjadi perhatian, akan dijual kembali saat orang tua membutuhkan uang

Itulah yang bisa motogokil rasakan dan sampaikan. Semoga saja bisa menjadi bahan pemikiran fihak suzuki dan fihak-fihak yang terkait dengan kesuksesan suzuki di pentas permotoran nasional. Lebih kurangnya mohon maaf, wassalamu’alaikum wR wB.