Assalamu’alaikum wR wB
Salam sejahtera buat kita semua, semoga kita semua selamat di perjalanan sampai ke tujuan
Salah satu parameter yang mejadi acuan sebahagian calon konsumen motor sport adalah power dan topspeed. Honda kali ini menghadirkan motor sport baru new cbr150r dengan power dan topspeed di bawah satria fu 150 fi (kebetulan rilis hampir berbarengan). Sehingga di banyak kolom komentar, hal ini menjadi bully-an para fansboy. Lalu pertanyaannya adalah :
Apakah honda dalam membangun motor sport, tidak pernah berorientasi pada topspeed ?
Kalau menurut pengalaman ane, jawabannya adalah pernah. Tentunya ingatan kita masih segar dengan motor-motor berikut : nsr150, sonic125rs dan cbr150 (old thai). Bagi yang beruntung bisa meraskan sensasi 3 motor ini, tetunya tidak akan menyangsikan kecepatannya. Dan kebetulan ane (admin motogokil.com) punya motor down grade dari sonic125 (cs1) dan cbr150 (all new cbr150 2014) juga pernah merasakan sensasi nsr150, dulu sekali pada tahun 90-an. Dan saat ini motor-honda yang kencang tersebut di-matikan, dan diganti dengan motor-motor yang lebih torqie.
Sepertinya menurut honda, motor-motor kencang sudah tidak layak hidup di Indonesia, makanya di matikan. Apalagi sudah terbukti saat honda (ahm) membuat motor kencang seperti cs1, yang ada ..sebahagian besar fans boy nya malah kurang bisa menerima. Penyebabnya bisa karena terlalu mahal dan atau terlalu boros untuk sebuah motor “bebek” keluaran honda. Akhirnya yang laku justru suprax 125, abs revo, beat dan vario.
Karena ahm memang membangun cs1 bukan buat jalan pelan-pelan, lihat logonya : “Build for speed”. Jadi pasti kencangnya, tapi jangan tanya konsumsi bensinnya, (kadang lebih boros dari tiger revo). Bagi yang sangsi dengan topspeed cs1 bisa lihat video ini :
Padahal engine cs1 adalah downgrade dari engine sonic 125rs. CR sonic 125rs adalah 11:1 sedangkan cs1 turun menjadi 10.8:1. Dan engine cs1 pada video di atas masih ori, dengan penggantian knalpot, busi iridium, 9power, oli motul dan cdi. Mungkin karena bobot ridernya hanya 55 kg, topspeed bisa sampai 144 kpj. Kalau seperti ane (75 kg) topspeed (cs1 standar ori) cuma sampai 120 kpj.
Dan perlu juga diingat bahwa kapasitas silinder cs1 hanya 124.75 cc (bore x stroke = 58 mm x 47.2 mm, dan cuma dilayani oleh sistem SOHC 2 klep. Jika dibandingkan dengan motor-motor terbaru yang baru rilis, performanya tidak akan kalah. Apalagi jika cc dan cr-nya disamakan kayaknya motor baru kalah semua. Tapi apakah jika honda membangun motor seperti ini akan laku/laris di pasaran ?
Ternyata, terbukti motor kencang honda kurang laku. Justru yang laku adalah motor irit honda. Makanya jangan heran jika akhirnya motor sport yang bernuansa “kencang” pun akhirnya dibangun dengan tetap membawa fitur irit. Tentunya agar konsumen tidak kecewa, diberikan beberapa kompensasi yaitu tampil lebih sporty, lebih ganteng dan lebih futuristik.
Makanya bagi calon konsumen, kalau motor honda yang sekarang dirasa kurang kencang (dibandingkan kompetitor), harap maklum karena bukan dibangun untuk adu kencang (balap). Speed lover yang termasuk “golongan minoritas”, harus ngalah dengan slow lover yang mayoritas. Kalau ngotot mau kencang, ya silahkan di-oprek sendiri, karena ahm sudah menyediakan potensi pada engine-nya yaitu dohc, semi downdraft intake, 4-klep, 6-speed. Atau cari saja engine cs1 karbu, atau cbr150 overbore fi. Silahkan di-upgrade, sedikit colek sudah pasti kencangnya.
Apa benar begitu ? Monggo yang punya pengalam panjang dengan produk motor sport honda beebagi dengan kita-kita.
Semoga bermanfaat, wassalamu’alaikum wR wb.
Filed under: Motorcycle Tagged: AHM, cbr150, CS1, honda, motor irit, motor kencang, nsr150, performa, power, torsi
