Assalamu’alaikum ‘alaikum wa rochmatullohi wa barokatuh
Salam sejahtera buat kita semua, semoga kita semua selamat di perjalanan sampai ke tujuan
Saat ini banyak beredar perangkat tambahan kelistrikan yang katanya berguna untuk meningkatkan kualitas pengapian. Ada juga yang mengatakan untuk menstabilkan tegangan, yang ujung-ujungnya mempromosikan alat tersbut dapat meningkatkan power dan efisiensi. Kadang aneh juga, kalau benar demikian, mengapa pabrikan tidak memberikan alat tersebut untuk motor-motornya ???
Para rider yang sudah terlanjur membeli ada yang merasakan perubahan performa, ada juga yang tidak (sama saja), padahal ia sudah merogoh kocek yang lumayan banyak. Karena harga alat ini berkisar puluhan ribu sampai ratusan ribu, bahkan ada yang lebih dari satu juta. Motogokil sempat penasaran dengan isi alat ini, dan ternyata lewat browsing yang mudah, isinya hanyalah kumpulan kapasitor.
Nah pertanyaannya adalah, apa benar penyematan kapasitor dalam kelistrikan kendaraan secara paralel mampu meningkatkan performa sebagaimana yang sering diiklankan ??? Yuk kita diskusikan…
Suatu rangkaian kelistrikan kendaraan yang melibatkan banyak komponen, bisa diringkas menjadi rangkaian yang mengandung resultan resistor (R), kapasitor (C) dan induktor (L). Artinya adanya komponen-komponen L dan C menjadikan arus yang bekerja tidak lagi arus searah, meskipun tegangan yang diberikan dc (aki). Frekuensi resonansi yang dihasilkan 1/√(LC).
Karena adanya koil pengapian menjadikan rangkaian pengapian bersifat induktif. Yang mana rangkaian yang bersifat induktiv menjadikan fasa arusnya tertinggal dibandingkan tegangan. Berikut bentuk arus pada kumparan primer dan tegangan pada kumparan sekunder koil pengapian.
Karena tertinggal, maka terjadilah yang namanya rugi-rugi akibat komponen reaktif induktiv tersebut. Hal ini menghasilakn faktor daya (cos phi) tidak sama dengan satu. Cos phi adalah daya yang berguna (P) dibagi daya total (S) atau cos phi = P/S. Sedangkan daya reaktif (reactive power) adalah daya yang tidak berguna atau rugi-rugi daya.
Jadi daya total (apparent power) yang dikeluarkan aki hanya sebagian saja yang dijadikan daya aktif api busi (active power). Berikut ini gambar perbedaan fasa antara teganagn dan daya serta rugi-rugi daya akibat perbedaan fasa tersebut.
Dengan penambahan capasitor maka sudut phi menjadi lebih kecil. Karena kapasitor memberikan impedansi reaktif kapasitif yang sifatnya negatif. Sehingga segitiga daya menjadi seperti ini
Ketika fasa ketertinggalan arus terhadap tegangan semakin kecil, maka rugi-rugi daya reaktif juga semakin kecil. Sehingga daya total semakin banyak yang menjadi daya nyata (aktiv). Gambar arus, tegangan dan rugi-rugi dayanya seperti gambat ini.
Jadi dengan penambahan kapasitor (yang sering dinamakan coil booster, ignition booster, voltage stabilizer), yang dipasang secara paralel terhadap catu daya (aki), tidak menambah daya listrik yang digunakan. Akan tetapi mengurangi kerugian, yang kemudian dialihkan menjadi daya yang berguna. Karenanya dalam percobaan bunga api busi menjadi semakin besar.
Sebenarnya ada penjelasan yang lebih matematis dan lebih ilmiah lagi. Akan tetapi sepertinya bukan materi untuk diobrolin di blog motor seperti motogokil.com. Akan lebih tepat jika diajarkan ke mahasiswa jurusan elektro dengan spesifikasi daya elektrik.
Sementara itu dulu mas bro yang bisa motogokil sampaikan. Bagi para suhu yang lebih ahli mohon arahan dan masukannya jika ada yang salah. Semoga bermanfaat, wassalamu’alaikum wa rochmatullohi wa barokatuh.