Komparasi Power CBR250RR, Ninja250FI dan YZF R25 yang Ternyata Tidak Riil

Assalamu’alaikum wa rochmatullohi wa barokatuh

Salam sejahtera buat kita semua, semoga kita semua selamat di perjalanan sampai ke tujuan

Beberapa hari sebelumnya produsen knalpot r9 telah menguji power all new cbr250rr, kemudian membandingkannya dengan (data lama) power ninja250fi dan yzf r25 [artikel]. Ternyata (di atas mesin dyno) terbukti power all new cbr250rr memang lebih tinggi lebih dari 2 hp, sesuai selisih di brosur. Tentunya hal ini menjadikan tabloid otomotif terbesar tanah air kecolongan (kalah duluan), dan ahirnya juga melakukan pengukuran lengkap dengan riding mode-nya.

Hasil pengukuran otomotif menghasilkan gambar ini…

Perbedaan power maksimum dari mode comfort ke mode sport lumayan tinggi, sekitar 1.7 hp. Kenaikan poer ini mirip dengan penggantian knalpot racing pada motor standar. Kemudian perbedaan dari mode sport ke mode sport+ cuma sedikit saja, sekitar 0.3 hp. Hasil pengukuran ini naik sedikit (0.6 hp) dibandingkan dengan hasil pengukuran oleh produsen knalpot r9 sebelumnya (30.4 hp).

Sebelumnya otomotif juga pernah melakukan pengukuran pada rival-rival cbr250rr yaitu ninja250fi dan r25. Berikut ini grafik hasil pengukurannya

Jika kedua hasil pengukuran otomotif ini maka power maksimum r25, masih lebih tinggi o.45 hp dibandingkan power cbr250rr. Dengan catatan untuk mode comfort yaitu 28.98 hp (cbr250rr comfort) dibandingkan dengan 29.43 hp (r25). Akan tetapi ditinjau dari band powernya sepertinya cbr250rr masih unggul, karena masih bisa berakselerasi sampai 14000 rpm.

Agak susah untuk menggabungkan grafik dyno ninja250fi, r25 dan cbr250rr dari 2 grafik versi otomotif ini. Untungnya om leo pada artikelnya sudah memberikan sedikit gambaran perbedaan tersebut. Berikut ini grafiknya

Ternyata dalam pengukuran tersebut, grafik power ninja250fi dan r25 berbeda jika dibandingkan dengan grafik versi lama. Barangkali unit dan waktu pengukurannya berbeda, tapi waktu dan mesin dyno yang digunakan sama. Sepertinya hasil ini lebih valid, dengan catatan r25 dan ninja250fi nya juga sama-sama baru.

Dan terlihat bahwa power ninja250fi dan r25 lebih kecil dibandingkan hasil pengukuran otomotif sebelumnya. Sehingga dengan power sebesar 28.61 hp, power maks r25 jadi lebih kecil jika dibandingkan power cbr250rr mode comfort.

Yaa…mau gimana lagi, memang produk baru seharusnya lebih ok dibandingkan produk sebelumnya. Tapi kalau komparasinya seperti ini, bener bikin sesek nafas owner r25 apalagi ninja250fi. Hasil pengukuran ini pastinya boleh saja disangsikan keabsahannya, yaitu dengan cara; beli ninja250fi, r25 dan cbr250rr semuanya harus baru, juga beli mesin dynonya, silahkan diukur sendiri sampai puas.

Bagi pemilik r25 bisa lebih masgul lagi, mengingat apa yang dialami om leo dulu. Apalagi jika dikomparasikan dengan power cbr250rr secara riil di jalan, mengapa ? Karena pengukuran cbr250rr di atas mesin dyno, menghilangkan fungsi air ram pada cbr250rr. Sedangkan ketika riil di jalan raya, pada kecepatan di atas 100 kpj, adanya air ram akan meningkatkan kepadatan udara pada box filter cbr250rr, shingga VE-nya bisa lebih tinggi dibandingkan saat di atas mesin dyno.

Mogokil saat ini masih menyangsikan (entah esok hari, atau ketika ada info lain), bahwa di Indonesia sudah ada mesin dyno yang mampu memfungsikan air ram saat pengukuran power pada sebuah kendaraan, khususnya motor. Karena jika ada yang mampu, maka pada bagian depan air ram harus diciptakan angin dengan kecepatan yang sesuai dengan kecepatan motor. Artinya pengukuran motor di atas mesin dyno juga harus bedara di dalam wind tunnel, tentunya pengkondisian ini membutuhkan biaya yang sangat mahal.

Sementara itu dulu bro-sis komparasi dengan data skunder, hasil pengukuran dyno dynojet sportisi. Lebih dan kurangnya mohon maaf, semoga bermanfaat. Wassalamu’alaikum wa rochmatullohi wa barokatuh.