Quantcast
Channel: motogokil – MOTOGOKIL
Viewing all articles
Browse latest Browse all 3021

[TSND] Motor Sport 2Tak 150CC Ternyata Irit

$
0
0

sport 2t 150 2

Assalamu’alaikum wa rochmatullohi wa barokatuh

Salam sejahtera buat kita semua, semoga kita semua selamat di perjalanan sampai ke tujuan

Dulu, di awal kemunculannya (sport 2 tak 150 cc), konsumsi bensinnya terasa boros. Apalagi jika si owner baru naik kelas dari bebek 4 tak 100 cc, berasa banget borosnya, seakan bensin terkuras layaknya air di gelas diminum oleh orang yang haus. Akan tetapi saat ini, setelah kemunculan motor sport 250 cc dengan power yang relatif hampir sama, ternyata asumsi boros lenyap, berganti menjadi lebih irit.

Mengacu pada pengalaman seorang owner nsr150r, yang sedang melakukan perjalan semarang-kuningan, ternyata nsr150r dengan power 31 ps, mampu menorehkan fc 31.9 km/lt [sumber]. Memang boros jika dibandingkan suprax125, tapi lebih irit dibandingkan ninja250 fi dengan power yang hampir sama (31 ps), padahal umur motor sudah menginjak 21 tahun. Apalagi jika motor masih dalam keadaan baru (top performance), kemungkinan besar bisa lebih irit lagi.

Ternyata secara spesifikasi, motor sport 2 tak seperti nsr150r, ninja150rr dan juga yang lainnya memang sepantasnya lebih irit. Mari kita buktikan….

Perhatikan hasil pengukuran dyno yang membandingkan motor sport 2t 150 cc dan 4t 250 cc.

komparasi-power-ninja-rr-mono-vs-ninja-150rr-3

Power puncak antara ninja150r dan ninja250fi hampir sama, akan tetapi power puncak ninja150r dicapai pada rpm yang lebih rendah dengan band yang lebih lebar. Sehingga untuk akselerasi di sekitar power puncak ninja150r membutuhkan bensin yang lebih sedikit. Apalagi jika ditinjau dari bobotnya, motor sport 2t 150cc jauh lebih ringan, yaitu nsr150r (115kg), ninja150r (124.5kg) sedangkan ninja250fi (172kg). Sehingga untuk merasakan akselerasinya yang sama (sebanding dengan pwr) maka ninja250fi harus berputar pada putaran yang lebih tinggi. Mari kita hitung beradasarkan pwr-nya.

Misalnya pada power ninja150r 16 hp, diperoleh pada 7000 rpm (lihat grafik dyno) dengan pwr 0.129 hp/kg. Untuk medapatkan pwr yang sama, maka ninja250fi membutuhkan power sebesar  22.1 hp. Dan power sebesar ini baru bisa dicapai pada putaran mesin 8750 rpm. Apalagi jika ninja150r menggunakan power 26 hp, maka ia akan melesat lebih cepat lagi dibandingkan ninja250r, jika menganggap koefisien dragnya sama.

Makanya tidak heran jika konsumsin ninja250fi jauh lebih boros untuk style riding yang sama yang “semau gue” dibandingkan ninja150r. Menurut hasil perhitungan seorang blogger [artikel], konsumsi ninja250fi yang diujinya hanya mampu menorehkan fc 21.88/lt s/d 24 km/lt. Menurut motogokil sangat sesuai dengan bentuk grafik kurva power dan bobotnya.

Itu baru dari segi volume bahan bakar, belum lagi ditinjau dari jenisnya. Menurut spesifikasi resmi motor ninja150r memiliki cr 6.8: 1, sedang ninja250fi cr-nya 11.:1. Otomatis ninja150r sangat aman menggunakan premium (ron88) yang harganya Rp. 6550/lt, sedangkan ninja250fi harus minum pertamax+ dengan Rp. 8450/lt. Jadi jika ingin menempuh jarah 120 km, ninja150r hanya membutuhkan 120/31.9 x 6550 = Rp 24.650,- , sedangkan ninja250fi harus membayar dengan harga 120/24 x 8450 = Rp. 42.250,-. Jadi biaya beli bbm ninja250fi lebih mahal 71% dibandingkan ninja150r.

Masih terasa anehkah jika motor 2tak bisa lebih irit dibandingkan 4tak dengan power yang sama ?

Semoga bermanfaat, lebih dan kurangnya mohon maaf, wassalamu’alaikum wa rochmatullohi wa barokatuh.


Filed under: Motorcycle Tagged: 2 stroke, 4 stroke, compression ratio, CR, dyno, FC, fuel consumption, honda, kawasaki, ninja 150r, ninja 250 fi, nsr 150r, peak power, tsnd, two stroke never die

Viewing all articles
Browse latest Browse all 3021

Trending Articles