Assalamu’alaikum wR wB
Salam sejahtera buat kita semua, semoga kita semua selamat di perjalanan sampai ke tujuan
Rantai motor termasuk part yang pekerjaan paling berat. Oleh karena itu sesuai standar pabrik, rantai memang akan mulur dan perlu diatur ulang ketegangannya. Dan ternyata banyak sekali rider yang tidak faham, bahkan mengatur ketegangan rantai saja belum pernah. Akhirnya saat rantai mulur melebihi batas tolerensi, mereka tetap enjoy saja, tidak merasakan apa-apa. Padahal bahaya besar mengancam baik rider, maupun motornya.
Ketika rantai mulur dan kendur melebihi batas, maka rantai akan bergoyang ke kanan dan ke kiri. Yang pada akhirnya mata gir belakang tidak masuk ke lubang antara roller rantai. Resiko paling ringan adalah rantai copot dari gir belakang. Pada tahap ini biasanya rantai masih bisa digunakan motor untuk jalan mengunjungi bengkel terdekat.
Resiko yang lebih parah adalah mata gir mengenai plat rantainya. Pada tingkat awal, hanya mata gir yang sedikit rompal, akan tetapi pada saat yang ekstrim, rantai akan putus. Dan kalau sudah putus inilah yang akan terjadi
Dan jika ini terjadi, ban belakang langsung terkunci, tidak bisa berputar sama sekali. Saat dibongkar pun sulit, karena rantai yang putus tadi mendesak swingarm, sehingga gir-rantai-ban terjepit dengan kuat. Atau yang lebih parah seperti ini
Masih mending kalau cuma cuil di bagin luar, yang bahaya adalah bolong sehingga oli mesin bocor.
Oleh karena itu, jangan diabaikan kondisi rantai motor kita, apalagi yang sering dipakai kerja berat. Untuk mengetahui rantai sudah mulai kendur dan cara mengatur ketegangannya, sangatlah mudah. Dan sudah banyak juga yang menshare di blog-blog otomotif tanah air. Tapi supaya pemirsa motogokil tidak penasaran, ane coba ceritakan lagi langkah-langkahnya.
Perhatikan ketegangan rantai, jika masih dalam toleransi biarkan saja, jika kering cukup dilumasi saja. Jika melewati batas, maka perlu dikencangkan. Batasnya adalah jarak freeplay maksimum 2,5-3 cm, jika melebihi batas itu berarti terlalu kendur. Jika kurang dari itu terlalu kencang (harus dikendurkan)
Jadi kalau jarak free play lebih dari 3 cm, maka harus diatur ulang keteganggannya. Berikut cara mengatur ketegangan rantai :
Siapkan alat-alat motor bebek, siapkan kunci ring 12, 14, 17, kunci sok 12. Kunci 14 dan 17 untuk mengendurkan as roda belakang, sedangkan kunci 12 untuk mengatur ketegangan rantai.
Kendurkan kuncian mur-baut as roda belakang
Perhatikan apakah stoper kaliber rem belakang dibaut, atau tidak. Untuk nvl dibaut (harus dikendurkan lebih dahulu), sedangkan untuk motor bebek umumnya bisa digeser.
Lanjutkan dengan mengatur ketegangan rantai dengan menggunakan kunci ring 12 untuk memutar mur chain adjuster ke kanan (ke kiri untuk mengendurkan)
Kalau mau gampang, gunakan kunci sok T
Sambil dilihat ketegangan rantai, jika sudah cukup, samakan posisi as roda belakang kanan dan kiri dengan melihat garis-garis pengukur, agar roda senter/lurus. Jika langkah ini salah, maka posisi rantai dan gir tidak lurus, dan akan mengakibatkan rantai-gir aus (sama efeknya seperti rantai kendor).
Jika sudah selesai (ketegangan rantai cukup, dan roda lurus), tinggal mengencangkan mur as roda belakang. Kemudian mur pengatur ketegangan rantai dipastikan kencang, dan selesai. Untuk motor dengan pengatur ketegangan rantai seperti old vixion, penanganan masalah seperti ini menjadi lebih mudah.
Dan jika ingin rantai awet, serta jarang-jarang mengatur ketegangan rantai, maka gunakan stabilizer rantai.
Sementara sampai disini dulu artikel tentang mengatur ketegangan rantai. Lebih kurangnya mohon maaf, bagi yang lebih ahli mohon koreksinya. Semoga bermanfaat, wassalamu’alaikum wR wB.
Filed under: Motorcycle Tagged: belajar sepeda motor, penanganan rantai kendur, rantai kendur, rantai putus, rantau copot
