Assalamu’alaikum wR wB
Salam sejahtera buat kita semua, semoga kita semua selamat di perjalanan sampai ke tujuan
Saat ini Go-Jek menjadi salah satu fenomena di dunia bisnis yang melibatkan sepeda motor. Bayangkan banyak lulusan sarjana yang tidak lagi berlomba untuk mencari kerja kantoran, akan tetapi berebut daftar menjadi tukang ojek. Hal ini dikarenakan penghasilan yang diperoleh lebih menjanjikan dibandingkan kerja kantoran.
Salah satu point yang menjadi kelebihannya adalah pelayanan, selain tarif yang rasional dan kepraktisannya. Pelayanan yang dijanjikan Go-Jek cukup baik, dengan sistem umpan balik dari konsumen (“katanya”, maklum belum pernah naik gojek). Dengan demikian kualitas pelayanan menjadi sesuatu yang paling utama yang ditawarkan pada konsumen. Akan tetapi ternyata ada juga anggota gojek yang nyeleneh, bukan lagi menggunakan motor mewah yang super nyaman, akan tetapi menggunakan motor ber-genre street fighter. Berikut penampakannya
Kira-kira kronologinya begini (karangan ane sendiri).
Seorang konsumen sangat terburu-buru karena 15 menit lagi ada wawancara dengan HRD perihal lamarannya yang telah diterima, dan jika terlambat maka akan digantikan oleh pelamar berikutnya. Gimana nggak panik, nah inget layanan gojek, dia pesenlah gojek. Eh yang dateng motornya kayak gini…
Alternatifnya posisi duduknya adalah :
- Duduk di tangki
- Duduk di buntuk yang se-“upil” dengan resiko “manuk” kesemutan.
Gimana bro, jadi naik gojek dengan kesengsaraan yang sudah tergambarkan, atau lamaran kerja ditolak ? Kalau milih tetap naik gojek ini, ane rasa bakalan kapok dah (sambil memaki-maki dalam hati), dan akan bikin status di medsos.
Sekian semoga terhibur, wassalamu’alaikum wr wb.
Filed under: Motorcycle, Tulisan Ringan Tagged: go-jek, greget, street fighter
